I. Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir ini internet sangat berkembang dengan pesat, sehingga bisa kita katakan internet saat ini telah menguasai dunia, Internet kini dinilai sebagai alat komunikasi yang paling penting di masyarakat, termasuk dalam dunia bisnis, komunikasi, hiburan, dan juga edukasi. Internet, kini bukan hanya sebagai sarana mencari informasi semata, melainkan sudah menjadi sebuah gaya hidup modern, dengan internet kita dapat saling bertukar informasi. Pertumbuhan teknologi internet yang signifikan telah memberdayakan banyak orang. Salah satu perkembangan yang cukup cepat dalam dunia internet ialah keberadaan media sosial seperti jejaring sosial (facebook , twitter, dll) dan game online. Menurut data pengguna yang dimiliki SocialBakers, saat ini pengguna facebook diindonesia, telah berada pada posisi delapan diantara Negara lainnya, dalam tiga bulan belakangan ini, Indonesia telah kehilangan 5 juta pengguna facebook. Dan tak sedikit dari pengguna media sosial yang mengalami tingkat kecanduan yang cukup tinggi. Kecanduan terhadap media social ini tak jarang berujung tragis, Di Beijing-China, seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya hingga tewas karena sang ibu tidak mau memberikan uang kepada anaknya untuk pergi ke warnet. ABG ini sedang mengalami kecanduan internet, dan setiap harinya dia habiskan waktunya hanya untuk internet.
II. Rumusan masalah
Bagaimana aspek psikologis dari individu pengguna internet?
Bagaimana aspek demografis dari individu pengguna internet?
III. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tenteang fenomena identitas diri melalui internetdan karakteristik kepribadian pengguna internet.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh gender, usia, budaya dan SES dalam nteraksi manusia dan internet.
IV. Pembahasan
A. Aspek psikologis dari individu pengguna internet.
Sebagian riset akademik yang telah dilakukan mengenai facebook memfokuskan pada bagaimana penguna menampilkan identitas diri dan terkait dengan isu privasi. Melihat banyaknya jumlah informasi yang ditampilkan oleh pengguna facebook, kecenderungan terbukanya informasi yang mereka tampilkan serta kurangnya control pengguna akan privasi, Gross dan Acquisti mengemukakan bahwa kemungkinan besar pengguna mempertaruhkan keamanan diri mereka di dunia nyata (offline) sekaligus di dunia maya (online).
Isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas. Kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring sosial. Selain itu terdapat karakteristik dalam komunikasi bermediasi computer yang dianggap rentan menyebabkan dampak negative di internet, yaitu anonimitas. Anonimitas ini mendorong kea rah timbulnya disembodiment, sebuah identitas yang tidak tergantung atau dibatasi oleh tampilan fisik. Seperti yang diungkapkan oleh Turkle(1995) “anda dapat menjadi siapa saja di internet. Anda dapat sepenuhnya menciptakan identitas baru sesuai keinginan”.
B. Aspek demografis dari individu pengguna internet.
Situs jejaring sosial memiliki beragam fitus teknis. Namun pada umunya, mereka memuat dan memperlihatkan profil penggunanya serta daftar teman yang juga merupakan pengguna dalam system tersebut. Umumnya profil disusun berdasarkan pernyataan yang mengacu pada usia, gender, lokasi, dan “tentang saya”. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya.
Berangkat dari studi mengenai komunikasi interpersonal dan media, para peneliti telah mengembangkan tipologi untuk berbagai motif dalam penggunaan internet, yaitu:
1. Kegunaan interpersonal
2. Mengisi waktu luang
3. Pencarian informasi
4. Kemudahan/kenyamanan
5. Hiburan
V. Kesimpulan
Seiring berkembangnya internet isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas. Maka dari itu kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring social. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya.
- Daftar pustaka
http://afiantika21.blogspot.com/2012/10/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html
(3) Gackenbach, J. (2007). Psychology and the internet. Intrapersonal, interpersonal, and transpersonal implication. Kannada: Academic Press