Archive | Desember 2013

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Intrapersonal 2 (Tulisan dan Pembahasan)

Peran social individu dalam Prososial itu sama saja dengan tolong menolong. Dapat diartikan juga sebagai peilaku yang menuntungkan untuk orang lain.

Dampak negatif dalam pengunaan internet

Antisosial

Dimana seseorang sudah tidak memperdulikan hak orang lain/tidak perduli dengan norma yang berlaku di masyarakat saat menggunakan internet. Mereka yang antisosial hanya memperdulikan apa yang mereka inginkan. Mereka cenderung tidak bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan melalui media internet dan tidak memikirkan sebab akibat yang akan ditimbulkan nantinya.

Gambling

Disebut juga taruhan. Taruhan tidak hanya dilakukan secara konfensional,akan tetapi banyak terdapat pada dunia cyber yang berskala mengglobal.

Deindividuasi

Memudarnya peran individu dalam suatu kelompok. Seperti dimana seseorang yang sebenarnya pendiam di dunia nyata, berubah menjadi ramai saat berada di dunia maya.

Pornografi

Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.

Daftar pustaka

http://liyazu.blogspot.com/

http://annabieb.blogspot.com/2013/09/peran-individu-dalam-internet.html

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Intrapersonal 2

I. Pendahuluan

Dunia yang semakin canggih dengan penggunaan internet dapat menyebabkan dampak yang negative bagi individu penggunanya dan berperan dalam peran social individunya bagi penggunanya.

II. Rumusan masalah

Bagaimana peran social individu dalam internet?

Apa dampak negative dalam penggunaan internet?

III. Tujuan

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang peran social individu dalam internet terutama yang berkaitan dengan peran pro-sosial.

Mahasiswa dapat menjelaskan fenomena perilaku individu sebagai dampak negative dari interaksinya dengan internet (perilaku antisocial, pornografi, gambling, deindividuasi)

IV. Pembahasan

Peran social individu dalam Prososial itu sama saja dengan tolong menolong. Dapat diartikan juga sebagai peilaku yang menuntungkan untuk orang lain.

Dampak negatif dalam pengunaan internet

Antisosial

Dimana seseorang sudah tidak memperdulikan hak orang lain/tidak perduli dengan norma yang berlaku di masyarakat saat menggunakan internet. Mereka yang antisosial hanya memperdulikan apa yang mereka inginkan. Mereka cenderung tidak bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan melalui media internet dan tidak memikirkan sebab akibat yang akan ditimbulkan nantinya.

Gambling

Disebut juga taruhan. Taruhan tidak hanya dilakukan secara konfensional,akan tetapi banyak terdapat pada dunia cyber yang berskala mengglobal.

Deindividuasi

Memudarnya peran individu dalam suatu kelompok. Seperti dimana seseorang yang sebenarnya pendiam di dunia nyata, berubah menjadi ramai saat berada di dunia maya.

Pornografi

Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.

V.Kesimpulan

Peran social individu dalam internet dapat menguntungkan bagi penggunanya karena dapat saling membantu satu sama lainnya. Fenomena perilaku individu sebagai dampak negative dari interaksinya dengan internet (perilaku antisocial, pornografi, gambling, deindividuasi)

VI. Daftar pustaka

http://liyazu.blogspot.com/

http://annabieb.blogspot.com/2013/09/peran-individu-dalam-internet.html

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Intrapersonal 1 (Tulisan dan Pembahasan)

A. Aspek psikologis dari individu pengguna internet.

Sebagian riset akademik yang telah dilakukan mengenai facebook memfokuskan pada bagaimana penguna menampilkan identitas diri dan terkait dengan isu privasi. Melihat banyaknya jumlah informasi yang ditampilkan oleh pengguna facebook, kecenderungan terbukanya informasi yang mereka tampilkan serta kurangnya control pengguna akan privasi, Gross dan Acquisti mengemukakan bahwa kemungkinan besar pengguna mempertaruhkan keamanan diri mereka di dunia nyata (offline) sekaligus di dunia maya (online).

Isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas. Kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring sosial. Selain itu terdapat karakteristik dalam komunikasi bermediasi computer yang dianggap rentan menyebabkan dampak  negative di internet, yaitu anonimitas. Anonimitas ini mendorong kea rah timbulnya disembodiment, sebuah identitas yang tidak tergantung atau dibatasi oleh tampilan fisik. Seperti yang diungkapkan oleh Turkle(1995) “anda dapat menjadi siapa saja di internet. Anda dapat sepenuhnya menciptakan identitas baru sesuai keinginan”.

B. Aspek demografis dari individu pengguna internet.

Situs jejaring sosial memiliki beragam fitus teknis. Namun pada umunya, mereka memuat dan memperlihatkan profil penggunanya serta daftar teman yang juga merupakan pengguna dalam system tersebut. Umumnya profil disusun berdasarkan pernyataan yang mengacu pada usia, gender,  lokasi, dan “tentang saya”. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya.

Berangkat dari studi mengenai komunikasi interpersonal dan media, para peneliti telah mengembangkan tipologi untuk berbagai motif dalam penggunaan internet, yaitu:

1.       Kegunaan interpersonal

2.       Mengisi waktu luang

3.       Pencarian informasi

4.       Kemudahan/kenyamanan

5.       Hiburan

Daftar Pustaka

http://afiantika21.blogspot.com/2012/10/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html

(3) Gackenbach, J. (2007). Psychology and the internet. Intrapersonal, interpersonal, and transpersonal implication. Kannada: Academic Press

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Intrapersonal 1

I. Pendahuluan

Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir ini internet sangat berkembang dengan pesat, sehingga bisa kita katakan internet saat ini telah menguasai dunia, Internet kini dinilai sebagai alat komunikasi yang paling penting di masyarakat, termasuk dalam dunia bisnis, komunikasi, hiburan, dan juga edukasi. Internet, kini bukan hanya sebagai sarana mencari informasi semata, melainkan sudah menjadi sebuah gaya hidup modern, dengan internet kita dapat saling bertukar informasi. Pertumbuhan teknologi internet yang signifikan telah memberdayakan banyak orang. Salah satu perkembangan yang cukup cepat dalam dunia internet ialah keberadaan media sosial seperti jejaring sosial (facebook , twitter, dll) dan game online. Menurut data pengguna yang dimiliki SocialBakers, saat ini pengguna facebook diindonesia, telah berada pada posisi delapan diantara Negara lainnya, dalam tiga bulan belakangan ini, Indonesia telah kehilangan 5 juta pengguna facebook. Dan tak sedikit dari pengguna media sosial yang mengalami tingkat kecanduan yang cukup tinggi. Kecanduan terhadap media social ini tak jarang berujung tragis, Di Beijing-China, seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya hingga tewas karena sang ibu tidak mau memberikan uang kepada anaknya untuk pergi ke warnet. ABG ini sedang mengalami kecanduan internet, dan setiap harinya dia habiskan waktunya hanya untuk internet.

II. Rumusan masalah

Bagaimana aspek psikologis dari individu pengguna internet?

Bagaimana aspek demografis dari individu pengguna internet?

III. Tujuan

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tenteang fenomena identitas diri melalui internetdan karakteristik kepribadian pengguna internet.

Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh gender, usia, budaya dan SES dalam nteraksi manusia dan internet.

IV. Pembahasan

A. Aspek psikologis dari individu pengguna internet.

Sebagian riset akademik yang telah dilakukan mengenai facebook memfokuskan pada bagaimana penguna menampilkan identitas diri dan terkait dengan isu privasi. Melihat banyaknya jumlah informasi yang ditampilkan oleh pengguna facebook, kecenderungan terbukanya informasi yang mereka tampilkan serta kurangnya control pengguna akan privasi, Gross dan Acquisti mengemukakan bahwa kemungkinan besar pengguna mempertaruhkan keamanan diri mereka di dunia nyata (offline) sekaligus di dunia maya (online).

Isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas. Kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring sosial. Selain itu terdapat karakteristik dalam komunikasi bermediasi computer yang dianggap rentan menyebabkan dampak  negative di internet, yaitu anonimitas. Anonimitas ini mendorong kea rah timbulnya disembodiment, sebuah identitas yang tidak tergantung atau dibatasi oleh tampilan fisik. Seperti yang diungkapkan oleh Turkle(1995) “anda dapat menjadi siapa saja di internet. Anda dapat sepenuhnya menciptakan identitas baru sesuai keinginan”.

B. Aspek demografis dari individu pengguna internet.

Situs jejaring sosial memiliki beragam fitus teknis. Namun pada umunya, mereka memuat dan memperlihatkan profil penggunanya serta daftar teman yang juga merupakan pengguna dalam system tersebut. Umumnya profil disusun berdasarkan pernyataan yang mengacu pada usia, gender,  lokasi, dan “tentang saya”. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya.

Berangkat dari studi mengenai komunikasi interpersonal dan media, para peneliti telah mengembangkan tipologi untuk berbagai motif dalam penggunaan internet, yaitu:

1.       Kegunaan interpersonal

2.       Mengisi waktu luang

3.       Pencarian informasi

4.       Kemudahan/kenyamanan

5.       Hiburan

V. Kesimpulan

Seiring berkembangnya internet isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas. Maka dari itu kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring social. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya.

  1. Daftar pustaka

http://afiantika21.blogspot.com/2012/10/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html

(3) Gackenbach, J. (2007). Psychology and the internet. Intrapersonal, interpersonal, and transpersonal implication. Kannada: Academic Press

Layanan Aplikasi Internet (Tulisan dan Pembahasan)

WWW

World Wide Web (WWW). WWW adalah dokumen-dokumen internet yang disimpan di server-server yang terdapat di seluruh dunia. Dokumen web dibuat dengan menggunakan format HTML.

E-mail

E-Mail. E-Mail atau surat elektronik adalah aplikasi internet untuk sarana komunikasi surat-menyurat dalam bentuk elektronik. Adapun situs yang memberikan layanan e-mail seperti yahoo!, Gmail, bolehmail dan masih banyak lagi.

Search Engine

Search engine adalah mesin pencari, mesin penelusur, dan mesin pelacak. Anda bisa menggunakannya untuk mencari apa saja informasi yang dibutuhkan, mulai dari informasi kerja, ilmu, gosip, berita dan lain sebagainya.

Chatting

Chatting adalah istilah yang dipakai untuk saling bertukar kata-kata lewat teks dalam layar di internet. Tidak semua orang bisa komunnikasi dengan baik secara langsung lewat suara atau tatap muka. Nah, chatting adalah solusinya.

Dengan chatting, hambatan psikologis terkurangi sehingga pikiran dan perasaan dapat kita sampaikan kepada passangan atau kelompok chatting. Kita bisa berdiskusi secara bebas, tetapi tentu bagi pribadi kita sendiri harus tetap diingatkan tentang moral yang harus tetah dijaga.

Netiquette

Netiket atau Netiquette etika dalam berkomunikasi melalui e-mail. Seperti halnya berkomunikasi dengan e-mail butuh tatacara sendiri. Bisa dibayangkan. Hamper setiap hari jutaan e-mail dikirim dan diteima oleh begitu banyak orang. Bila anda mengikuti sebuah mili dan anda salah dalam berkata-kata, bisa dibayangkan aka nada yang protes ke anda, bicara kasar atau ada yang sekedar bilang kasihan, dll.

 

 Daftar pustaka

J. Alam, M. Agus. 2006. Student Guide Series Pengenalan Internet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Syahrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer.  Yogyakarta : ANDI

http://seputar-internet.blogspot.com/2009/03/berbagai-aplikasi-internet.html

http://www.pitikkedu.net/2012/12/pengertian-search-engine.html